Uniaxial Compressive Strength (UCS) umum digunakan untuk menggambarkan nilai kekuatan batuan yang dimanfaatkan untuk mendukung data keteknikan, akan tetapi memerlukan preparasi sampel sedemikian rupa sehingga membutuhkan waktu dan dana yang cukup banyak. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan proses pengujian dapat dilakukan korelasi dengan hasil pengujian metode lain yang memiliki output yang sama seperti Point Load Test (Uji Beban Titik) yang menghasilkan Point Load Index (PLI). Berbagai penelitian mengenai korelasi antara UCS dan Point Load telah banyak dilakukan sebelumnya yang diawali oleh Broch dan Franklin (1972) dan Bieniawski (1975) yang menemukan adanya korelasi antara antara kuat tekan uniaksial dan uji beban titik yang dinyatakan dengan persamaan σc = 23 Is. Akan tetapi setelah beberapa penelitian selanjutnya ditemukan perbedaaan dalam nilai faktor konversi pada batuan yang berbeda seperti yang kemudian dilakukan oleh Foster (1983) untuk batupasir dengan nilai faktor konversi 7,4 – 17,46, sedangkan penelitian Bowden (1998) menggunakan batukapur memiliki nilai faktor konversi 5 – 24. Perlu dilakukan korelasi regresi dengan model no-intercept (tanpa intersep) seperti peneliti sebelumnya mengingat nilai UCS yang akan bernilai 0 juga ketika nilai prediktornya (PLI) juga 0, sehingga nilai intersep boleh dihilangkan. Pengolahan, perhitungan, dan analisis data dilakukan pada software komputasi, yang kemudian diperoleh nilai persamaan pada lokasi 1 (Loajanan Ilir) yaitu UCS = 13,255 (Is50), persamaan pada lokasi 2 UCS = 10,189 (Is50). Sedangkan untuk persamaan korelasi keseluruhannya yaitu UCS = 11,101 (Is50)