Kekerasan terhadap perempuan menjadi ancaman bagi setiap perempuan. Penting bagi korban kekerasan perempuan untuk bangkit dan mampu beradaptasi ke arah positif sehingga meningkatkan ketahanan diri dalam menghadapi situasi sulit dan menekan atau yang disebut resiliensi, untuk mencapai resiliensi tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan religiusitas, individu yang memiliki religiusitas tinggi dianggap memiliki pedoman untuk merespon hidup dan mempunyai daya tahan yang lebih baik dalam mengelola permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap resiliensi korban kekerasan perempuan usia dewasa awal di Kalimantan Timur. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 110 orang korban kekerasan perempuan usia dewasa awal di Kalimantan Timur yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Metode pengumpulan data menggunakan skala resiliensi dengan nilai reliabilitas 0.937 dinyatakan reliable dan skala religiusitas dengan nilai reliabilitas 0.924 dinyatakan reliable. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara religiusitas terhadap resiliensi korban kekerasan perempuan dengan nilai F hitung = 65.920 > F tabel = 3.93 dan nilai p = 0.000 (p < 0.05) serta memiliki konstribusi pengaruh (R2) sebesar 0.379 yang berarti bahwa sebesar 37.9% variabel resiliensi korban kekerasan perempuan dapat dijelaskan oleh religiusitas.