Latar Belakang: Ibu Kota Kalimantan Timur Samarinda ditemukan Prevalensi Penyakit ISPA di tahun 2016 berjumlah 7,717 kasus. Gejala yang muncul adalah Batuk berdahak, pilek, dan suara napas ronkhi kemudian Masalah keperawatan yang utama yaitu bersihan jalan napas tidak efektif. Penangan masalah gangguan bersihan jalan napas tidak efektif yaitu memberikan minum air hangat, melakukan fisioterapi dada. Fisioterapi dada merupakan tindakan dalam membersihkan jalan nafas tidak efektif dengan mencegah akumulasi sekresi paru, dan tindakan keperawatan yang dilakukan menggunakan cara fisioterapi dada clapping, dan Vibrasi
Tujuan: Mengidentifikasi bersihan jalan nafas pada anak ISPA sebelum dan setelah diberikan Tindakan fisioterapi dada di Wilayah Puskesmas Lempake Samarinda
Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus, subyek yang digunakan berjumlah dua partisipan, instrument penilitian berupa lembar observasi, panduan wawancara, dan SOP Tindakan fisioterapi dada
Hasil: Bersihan jalan napas pada 2 partisipan sebelum Tindakan fisioterapi dada dengan Frekuensi napas antara 38-40x/menit, terdengar Ronkhi, ada batuk, pilek dan Setelah Tindakan fisioterapi dada bersihan jalan napas teratasi, frekuensi napas antara 26- 25x/menit, suara napas vasiculer serta tidak ada batuk, pilek
Kesimpulan: Penerapan fisioterapi dada terbukti efektif dapat mengatasi masalah Bersihan jalan napas pada anak dengan ISPA