Latar Belakang: Asma ialah penyakit saluran napas kronik dengan gejala dan tanda bervariasi mulai dari mengi, rasa sesak napas dan batuk. Terdapat pencetus spesifik timbulnya gejala seperti latihan fisik, infeksi virus, perubahan cuaca dan pajanan allergen/iritan. Asma tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol. Pasien asma yang terkontrol dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara normal, tidak merasakan gejala, tidak membutuhkan pengobatan dan terhindari dari risiko eksaserbasi asma yang mengancam.
Tujuan: Dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran teknik olah nafas buteyko terhadap frekuensi kekambuhan gejala asma terkontrol pada penderita asma. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yang dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022 dengan jumlah responden sebanyak 3 orang
Hasil: Hasil penelitian pada 3 responden menunjukkan hasil yang berbeda-beda. R1; nilai rata-rata BHT dari 25 detik menjadi 29 detik dengan skor akhir ACT 22 yang berarti asma telah terkontrol sebagian, R2; nilai rata-rata BHT dari 8 detik menjadi 10 detik dengan skor akhir ACT 21 yang berarti asma telah terkontrol sebagian, R3; nilai rata-rata BHT dari 7 detik menjadi 8 detik dengan skor akhir ACT 12 yang berarti asma kurang terkontrol
Kesimpulan: Terdapat penurunan frekuensi kekambuhan gejala asma terkontrol pada penderita asma setelah diberikan teknik olah nafas buteyko.
Kata Kunci: Asma, Teknik Olah Nafas Buteyko, Asthma Control Test