Latar Belakang : Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan dalam proses kehidupan sebagai indikator status oksigenasi. Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel di dalam tubuh. Kekurangan oksigen didalam tubuh disebut juga hipoksia dimana tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen di dalam tubuh akibat defisiensi O2 yang diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 di sel, tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita hipoksia yaitu kecemasan, menurunnya konsentrasi, nadi meingkat pernafasan cepat dan dalam terkadang juga lambat, sianosis, sesak nafas dan kesulitan dalam bernafas. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapat oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat dipebaiki dan biasanya pasien mengalami hilang kesadaran bahkan meninggal.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Subyek penelitian ini adalah anak prasekolah dengan masalah pernapasan yang sudah disesuaikan pada kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian kedua partisipan menunjukan bahwa adanya peningkatan nilai saturasi oksigen sebelum dan sesudah diberikan terapi bermain meniup tiupan lidah. Terdapat pengaruh terapi bermain meniup tiupan lidah dalam masalah pernapasan.
Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa dalam dua partisipan diperoleh hasil terkait pemberian terapi bermain meniup tiupan lidah mempengaruhi nilai saturasi oksigen anak usia prasekolah yang mengalami masalah pernapasan. Diharapkan bagi orangtua ikut berperan secara aktif dalam pemberian terapi bermain yang sesuai untuk anak prasekolah yang mengalami masalah pernapasan