Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan kepiting yang memiliki potensi tinggi yang dibudidayakan di kawasan mangrove, sehingga banyak masyarakat yang memelihara kepiting bakau. Namun, masih banyak kendala, termasuk pertumbuhan yang lambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan Fitoimun® yang dicampurkan ke dalam pakan kepiting untuk melihat kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot, laju pertumbuhan harian spesifik, rasio konversi pakan, dan lebar karapas yang dipelihara di tambak silvofishery di Desa Salo Palai. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuannya adalah produk Fitoimun® yang mengandung Solanum ferox L dan Boesenbergia pandurata, dengan dosis 0 mL/kg, 20 mL/kg, 24 mL/kg. Penelitian ini menggunakan kepiting bakau dengan berat sekitar 187-300 gram dan lebar karapas sekitar 95,0-110,5 mm. Pemberian pakan diberikan setiap 2 hari sekali, pada pagi
hari pukul 07.00-08.00 dan sore hari pukul 16.00-17.00. Pakan yang diberikan pada
kepiting diukur 5% dari berat biomassa kepiting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan produk Fitoimun® tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan harian spesifik, lebar karapas, dan rasio konversi pakan, Kualitas air selama penelitian suhu 28,5 °C, pH 7,5, DO 5,8 mg /L, salinitas kolam 13,8 mg/L. Fitoimun® yang relatif baik dengan dosis 20 mL/kg yang dicampurkan ke dalam pakan kepiting bakau mampu meningkatkan pertumbuhan, laju pertumbuhan harian spesifik, rasio konversi pakan, dan lebar karapas.