Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyakit tidak menular, dan penyakit degeneratif ini tersebar luas, memiliki angka kematian yang cukup tinggi, serta mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas seseorang. Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut sebagai The Sillent Killer karena penyakit ini merupakan pembunuh tersembunyi. Hipertensi diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjukkan hasil pemeriksaan dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg atau lebih pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang. Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu farmakologis dan nonfarmakologis. Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat digunakan adalah terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) Tujuan : Dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran terapi SEFT dalam penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Metode : Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling yang dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022 dengan tiga orang responden Hasil : Hasil penelitian 3 orangresponden menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Rata-rata penurunan tekanan darah responden 1 pada Ny. M selisihnya adalah tekanan sistolik 8 mmHg dan tekanan diastolik 15 mmHg. Pada responden 2 Ny. S selisihnya adalah tekanan sistolik 10 mmHg dan tekanan diastolik 7 mmHg. Sedangkan pada responden 3 Ny. A didapatkan selisih tekanan sistolik 12 mmHg dan tekanan diastolik 8 mmHg Kesimpulan : Terjadi penurunan tekanan darah pada responden dengan diberikannya terapi SEFT selama 3 hari. Peneliti menyimpulkan hipertensi tidak hanya dapat diatasi dengan pengobatan farmakologi namun bisa diatasi dengan pengobatan non farmakologi contohnya terapi komplementer yaitu terapi SEFT