(Vitex pinnata L.) adalah salah satu jenis tanaman hutan dengan sebaran pertumbuhan hampir di seluruh Indonesia, kayu laban merupakan jenis pohon yang mudah tumbuh dan dapat ditanam pada berbagai jenis tanah, memiliki daya tahan terhadap kebakaran, dan banyak tumbuh di hutan sekunder. Permasalahan energi fosil yang menipis membuat masyarakat menggunakan kayu laban sebagai alternatif untuk keperluan bahan bakar, namun banyaknya ketersediaan dari kayu laban masih belum dimanfaatkan, dilihat dari kualitas kayu laban dan jumlahnya yang banyak menunjukkan bahwa kayu tersebut memiliki potensi bagus untuk diolah menjadi (lump charcoal). Kualitas arang menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat diketahui berdasarkan sifatnya seperti: kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, karbon terikat dan nilai kalor. Berdasarkan permasalahan tersebut menjadikan potensi pemanfaatan di kawasan hutan UPTD KPHP Kendilo Paser yang sangat menjanjikan sehingga perlu diteliti tentang kualitas dari (lump charcoal) yang akandibuat dari bahan baku kayu laban. Metode pembuatan yang digunakan dalam proses pembuatan arang yaitu dengan metode kiln drum. Data yang diperoleh pada penelitian yaitu menganalisis ukuran pembuatan arang optimal dengan menghitung rendemen arang dan di analisis secara kuantitatif dengan menghitung rataan. Hasil pengujian ukuran panjang optimal arang yaitu 10 cm dengan rendemen 30%, Hasil pengujian sifat fisika pada kerapatan adalah 0,55 g/cm3 dan kadar air 11,85%. Hasil pengujian sifat kimia analisis proksimat dan ultimat antara lain kadar air 5,86%, kadar abu 2,65%, zat terbang 33,58%, dan karbon terikat 63,77%. Karbon 77,14%, Hidrogen 4,06%, Nitrogen 0,43%, dan Nilai kalor 7206 kkal/kg.