Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian salep fase air ekstrak ikan haruan terhadap luka sayat pada mencit jantan meliputi pengukuran panjang luka, total DNA, kadar hidroksiprolin serta uji sifat fisik sediaan salep. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan 6 kali ulangan terhadap 5 kelompok perlakuan (K-: tanpa perawatan, K+: Povido iodine, P1: Salep 5%, P2: Salep 10%, P3: Salep 20%). Mencit yang digunakan sejumlah 30 ekor mencit jantan dengan rata-rata berat ± 20 gram. Masing-masing mencit diberikan luka sayat pada punggungnya lalu diobati dengan sediaan salep selama 15 hari dan dilakukan pengukuran panjang luka setiap 3 hari sekali. Dilakukan pembedahan untuk diambil jaringan kulitnya pada hari ke-10. Jaringan kulit tersebut diukur kadar hidroksiprolin serta kandungan total DNA-nya. Sediaan salep konsentrasi 5, 10, dan 20% dilakukan uji sifat fisik meliputi organoleptis, pH, dan homogenitas salep. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Salep konsentrasi terbaik yang berpengaruh secara signifikan terhadap penyembuhan luka sayat mencit yaitu konsentrasi 5% dengan nilai kandungan total DNA 14,73 ± 0,57 dan nilai kadar hidroksiprolin 4,39 ± 0,72. Salep konsentrasi 5% memiliki bentuk semi padat, berbau minyak atsiri serta bertekstur lembut, memiliki warna yang merata, tidak terdapat gumpalan, dan memiliki pH 7,10 (netral)