RISHA AGUSTIN BATUBARA. (2021) Strategi Partai Keadilan Sejahtera dalam Pemenangan Pemilihan Umum Gubernur Kalimantan Timur Tahun 2018 (dibimbing oleh Dr. Iman Surya, S.Sos., M.Si. dan Dr. Anwar AS., M.Si.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang strategi yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera dalam hal melaksanakan kegiatan pra kampanye untuk menarik suara masyarakat terkhusus masyarakat Kota Samarinda pada Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur tahun 2018, strategi pada saat pelaksanaan kampanye, dan mencari faktor pendukung serta faktor penghambat yang terjadi pada saat kampanye pemilihan umum yang berlangsung. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik analisis interaktif dimana yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah Abdul Rohim, S.P, selaku Ketua Bidang Humas DPW PKS Kalimantan Timur; H. Dedi Kurniadi, selaku Ketua Umum DPW PKS Kalimantan Timur; dan Hariyanto, selaku Bagian Pendataan DPW PKS Kalimantan Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera dalam pemenangan pemilihan umum Gubernur Kalimantan Timur tahun 2018 adalah menjalin hubungan erat dengan koalisi partai secara terbuka dan melakukan konsolidasi tim dari seluruh wilayah Kalimantan Timur dengan membangun tim pemenangan formal hingga tim pemenangan relawan; memberikan materi terkait permasalahan kampanye kepada masyarakat; penyebaran informasi melalui media offline seperti penyampaian melalui silaturahmi kepada masyarakat atau face to face, hingga penyampaian melalui media online seperti media massa, media sosial, dan media cetak yang akan disebar ke masyarakat. Adapun faktor pendukung dari kegiatan kampanye yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera adalah profil pasangan calon yang dinilai baik oleh masyarakat, soliditas tim dan dukungan yang kuat dari setiap tim pemenangan formal dan relawan; tercukupinya pendanaan untuk kegiatan selama masa kampanye sehingga tidak terhambat sedikitpun. Kemudian, faktor yang menjadi penghambat dari pelaksanaan kampanye oleh Partai Keadilan Sejahtera adalah terjadinya miskomunikasi antar tim pemenangan yang menyebabkan salah persepsi, dan black campaign yang dilakukan oleh pihak luar atau pihak pesaing.