Kekerasan emosional seperti pencucian otak yang secara sistematismelemahkan kepercayaan diri korban, rasa harga diri, kepercayaan padapersepsinya, dan konsep dirinya. Kekerasan emosional bisa memberikan dampakjangka panjang dan jangka pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Dampak Kekerasan Emosional Dalam Pacaran Pada Peserta Didikdi SMK Negeri 20 Samarinda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jumlah subjek penelitian sebanyak dua orang dengan kriteria peserta didikdi SMK Negeri 20 dan pernah mengalami kekerasan dalampacaran. Metodepengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknikanalisis data meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa satu dari dua peserta didik mengalami kecemasan; takut akan sudut pandang orang lain, takut untuk memulai sesuatu, bahkan takut banyak hal yang sebenarnya tidak diketahuinya. Kedua peserta didikmengalami depresi; mencoba untuk terlihat kuat walau sebenarnya merasa dirinyarapuh, sering merasa bahwa dirinya lebih buruk, merasa dirinya tidak berharga, merasa banyak kekurangan, tidak percaya diri yang berlebihan, dan merasa bahwadirinya memang tidak pantas mendapat perlakuan baik. Kedua peserta didikmengalami kemurungan; menjadi lebih pendiam, menutup diri, dan ketikamengalami kesulitan-kesulitan subjek lebih memilih untuk memendamnyasendirian. Ketakutan berlebih; takut jika terlalu blak-blakan jika bertemu oranglain sehingga lebih suka berdiam diri, tidak berani untuk berbagi cerita kepadaorang lain karena takut jika bercerita akan membebani orang lain, penuh rasa takut, takut bila tidak diterima orang lain, tidak percaya diri sendiri dan orang lain, dantakut akan penilaian orang lain.