Kesejahteraan hewan merupakan suatu kepedulian yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan kehidupan bagi hewan. Proses penyembelihan harus baik dan benar agar memenuhi aspek kesejahteraan hewan. Peralatan (pisau) yang digunakan dalam proses penyembelihan haruslah tajam agar tidak terjadi aneurisma dan dapat mempercepat kematian dari ternak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aneurisma palsu saat penyembelihan dan kesempurnaan kematian menggunakan parameter waktu henti darah memancar. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 hingga Februari 2022 di Rumah Potong Hewan (RPH) Tanah Merah Samarinda dengan menggunakan 328 ekor sapi yang disembelih. Data yang telah diperoleh dianalisa menggunakan analisis statistik deskriptif dan dihitung dalam bentuk persentase (%). Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan persentase sebanyak 46,3% atau 152 ekor sapi mengalami aneurisma palsu (bekuan darah). Pengamatan kesempurnaan kematian berdasarkan waktu henti darah memancar menunjukkan persentase sebanyak 57,9% atau 190 ekor sapi mengalami kematian tertinggi. Disimpulkan bahwa aneurisma palsu yang terjadi di RPH Tanah Merah Samarinda terjadi ketika posisi pemotongan yang tidak sesuai sehingga menyebabkan adanya aneurisma palsu.