Aktivitas penimbunan batubara merupakan salah satu tahapan dari kegiatan penanganan batubara. Dalam proses penyimpanan diharapkan jangka waktu tidak terlalu lama, karena akan berakibat pada penurunan kualitas batubara serta penambahan jumlah setok batubara secara terus menerus di ROM stockpile tanpa adanya upaya untuk menurukan jumlah batubara yang tersetok di ROM stockpile akan berakibat penuhnya ROM stockpile. Prinsif dasar pengelolaan stockpile adalah penerapan sistem FIFO (First In First Out), dimana batubara yang terdahulu masuk harus dikeluarkan lebih dahulu.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data berupa data sekunder yaitu data-data produksi yang berkaitan dengan aktivitas penimbunan dan pembongkaran batubara pada ROM stockpile. Analisis yang dilakukan adalah mempelajari tentang perbedaan volume produksi batubara dari tambang dan volume produksi batubara dari ROM rehandling yang menyebabkan peningkatan volume batubara yang tersetok di ROM stockpile dan akan mempengaruhi kapasitas dari daya tampung ROM stockpile. Berdasarkan hasil analisis data maka di peroleh volume batubara dari tambang yang masuk ke ROM stockpile sebesar 2.853.661.79 ton sedangkan volume batubara yang keluar dari ROM stockpile sebesar 2.094.893.88 ton maka diperoleh jumlah batubara tersetok di ROM stockpile sejumlah 758.767.91 ton.

Kata kunci : Penimbunan, Pembongkaran, Batubara, ROM Stockpile.