Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya ketuban tanpa disertai tanda-tanda inpartu dan timbulnya kontraksi persalinan yang tampak secara klinis. Menurut riset kesehatan dasar 2018 pada Provinsi Kalimantan Timur, sebanyak 24,6% perempuanusia 10 - 54 tahun mengalami komplikasi persalinan, dengan 4,7% proporsi komplikasinya merupakan KPD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis deskriptif metode persalinan dan gambaran pasien pada kejadian KPD di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2021. Data yang diperoleh berasal dari rekam medik pasien dengan sampel sebanyak 56 pasien yang ditentukan dengan teknik total sampling dan pertimbangan kriteria sampel penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, metode persalinan yang paling banyak digunakan pasien pada kejadian KPD yaitu sectio caesarea sebanyak 32 pasien (57,1%). Distribusi usia ibu pada kejadian KPD paling banyak adalah pada usia 20-35 tahun sebanyak 42 pasien (75%). Distribusi paritas ibu pada kejadian KPD paling banyak adalah pada multipara sebanyak 29 pasien (51,8%). Distribusi usia gestasi pada kejadian KPD paling banyak adalah pada usia gestasi preterm sebanyak 34 pasien (60,7%). Pada kejadian KPD ditemukan lebih banyak pasien yang memiliki komplikasi janin yaitu sebanyak 39 pasien (66,1%), dengan rincian komplikasi kelahiran premature sebanyak 34 pasien (57,6%) dan komplikasi foetal distress sebanyak 5 pasien (8,5%). Pada kejadian KPD ditemukan pasien yang mengalami komplikasi dan melakukan persalinan lebih banyak pada metode persalinan sectio caesarea yaitu sebanyak 21 pasien (35,6%). Pada kejadian KPD ditemukan lebih banyak pasien yang mengalami komplikasi KPD dan melakukan metode persalinan sectio caesarea(emergency) yaitusebanyak 13pasien (38,2%).