Apendisitis akut adalah suatu peradangan atau inflamasi akut pada apendiks vermiformis yang muncul secara mendadak dan memerlukan tindakan pembedahan segera untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti perforasi. Kesulitan atau keterlambatan dalam menegakkan diagnosis apendisitis dapat memengaruhi penatalaksanaan dan dapat meningkat resiko terjadinya komplikasi. Pemeriksaan RNL dan RTL dinilai merupakan pemeriksaan yang murah dan mudah dilaksanakan karena dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan darah lengkap yang dapat memprediksi keparahan dari apendisitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan RNL dan RTL dengan kejadian apendisitis akut. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan 112 data dari rekam medis pasien apendisitis akut yang dirawat di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode Januari-Desember tahun 2020-2021. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan pasien laki-laki = 68 dan perempuan = 44. Jumlah pasien apendisitis akut non komplikata = 65 dan komplikata = 47. Kelompok usia terbanyak adalah 11-20 tahun = 24. Pasien dengan hitung jumlah leukosit 18.000sel/µL = 27. Pasien dengan RNL ≤8,8 = 62 sedangkan >8,8 = 50. Pasien dengan RTL ≤195 dan >195 memiliki jumlah sama yaitu 56. Hubungan RNL dengan kejadian apendisitis akut menunjukkan p = 0,000 ; RP = 3,562. Hubungan RTL dengan kejadian apendisitis akut menunjukkan p = 0,000 ; RP = 2,661. Dapat disimpulkan bahwa RNL dan RTL masing-masing memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian apendisitis akut.