STRATEGI DAN PERJUANGAN GERAKAN MEMUNGUT SEHELAI SAMPAH SUNGAI KARANG MUMUS (GMSS-SKM) DI DALAM UPAYA MEMULIHKAN SUNGAI KARANG MUMUS
Sungai Karang Mumus merupakan sebuah ironi yang sangat serius bagi kota Samarinda, Indonesia. Sungai Karang Mumus adalah sumber utama air minum dan sekaligus tempat sampah raksasa bagi warga kota. GMSS SKM (Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus), adalah komunitas yang berusaha menyelamatkannya, dengan membersihkan sungai dari sampah, mengedukasi warga dengan mendirikan Sekolah Sungai Karang Mumus dan menanam pohon di sepanjang tepi hulu sungai Karang Mumus. Akun media sosial menjadi modal sosial yang penting pada untuk digunakan sosialisasi dan berhasil memobilisasi ribuan warga dari berbagai kalangan. Gerakan menjadi populer, banyak pihak memberikan bantuan. Artikel ini menganalisis seberapa keras GMSS SKM berjuang membangun praktik budaya ramah sungai di Samarinda. Konsep praktek, ranah, habitus dan modal dari Pierre Bourdieu, digunakan untuk menganalisis bagaimana strategi dan perjuangan GMSS SKM untuk menyelamatkan sungai ini. GMSS SKM telah berhasil menghimpun dan mengonversi berbagai modal untuk mengedukasi dan memobilisasi warga kota saat ini, namun gagal menjadikannya sebagai kebiasaan baru bagi mereka. Mereka gagal membangun modal budaya yang cocok yang bisa digunakan untuk mendekati dan memobilisasi warga terdekat. Dalam berbagai kesempatan, aktivitas komunitas ini terkesan asing dan jauh dari para warga bantarn sungai ini.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | STRATEGI DAN PERJUANGAN GERAKAN MEMUNGUT SEHELAI SAMPAH SUNGAI KARANG MUMUS (GMSS-SKM) DI DALAM UPAYA MEMULIHKAN SUNGAI KARANG MUMUS |
---|---|
Pengarang | Alif Raimulan - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI ALI s 2022 |
Subyek | Komunitas, habitus, praktik, ranah, budaya, sungai |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2022 |
Penerbit | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Jurusan | Pembangunan Sosial |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY