Kanker serviks merupakan penyakit keganasan di serviks yang disebabkan karena infeksi HPV (Human Papilloma Virus) yang menyebar melalui kontak kulit, terutama akibat aktivitas seksual. Terdapat banyak sekali faktor risiko yang menyebabkan infeksi HPV. Diagnosis dapat ditegakkan dengan pengambilan spesimen biopsi serviks yang menentukan tipe histopatologi. Umumnya, kanker serviks baru ditemukan saat stadium lanjut. Penatalaksanaan yang dilakukan apabila kanker serviks berulang atau metastasis adalah kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penderita kanker serviks yang menjalani kemoterapi di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2020-2021. Desain penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan crosssectional dengan mengambil sampel terjangkau. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 95 sampel. Hasil penelitian menunjukkan usia berisiko rendah (< 35 tahun) sebanyak 6,3% dan usia berisiko tinggi (≥ 35 tahun) 93,7%, dengan rerata usia adalah 48,49 tahun; tingkat pendidikan rendah berjumlah 33,7%, tingkat sedang 54,7%, dan tingkat tinggi 11,6%; penderita yang nullipara sebesar 3,2%, primipara 13,7%, multipara 68,4%, dan grande multipara 14,7%; gambaran histopatologi karsinoma sel skuamosa sebanyak 76,9%, adenokarsinoma 7,7%, dan neoplasma lainnya 15,4%; regimen kemoterapi agen tunggal sebesar 86,3% dan agen kombinasi 13,7%. Kesimpulannya penderita kanker serviks yang menjalani kemoterapi terbanyak pada usia berisiko tinggi, tingkat pendidikan sedang, multipara, gambaran histopatologi karsinoma sel skuamosa, dan regimen kemoterapi agen tunggal.
Kata Kunci: Kanker Serviks, Regimen, Kemoterapi, Histopatologi