Latar belakang: Karies gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang diakibatkan oleh asam yang dihasilkan dari metabolisme makanan pada bakteri. Salah satu faktor etiologi utama dari karies gigi adalah bakteri Streptococcus mutans. Ekstrak kulit mentimun (Cucumis sativus L.) diketahui memiliki efek antibakteri karena adanya kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada kulit mentimun. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kulit mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Metode: Penelitian menggunakan metode difusi cakram dengan desain penelitian post test only control group design. Bakteri Streptococcus mutans ditumbuhkan pada media Mueller Hinton Agar dengan diberi perlakuan menggunakan ekstrak kulit mentimun (Cucumis sativus L.) dengan konsentrasi sebesar 0,01 g/ml, 0,05 g/ml, 0,1 g/ml, 0,2 g/ml, 0,4 g/ml dan 0,5 g/ml. Pengulangan dilakukan sebanyak 7 kali. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit mentimun (Cucumis sativus L.) membentuk zona hambat di sekitar kertas cakram terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada konsentrasi 0,4 g/ml dan 0,5 g/ml. Kesimpulan: Ekstrak kulit mentimun (Cucumis sativus L.) memiliki daya hambat yang lemah terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Kata Kunci: Karies gigi, Antibakteri, Kulit mentimun (Cucumis sativus L.), Streptococcus mutans.