Frengky Pamasi, 2022. Uji Fitokimia (Metabolit Sekunder) dan Aktivitas Antibakteri pada Ekstrak Bunga Karamunting (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, di bawah bimbingan Dr. Hj. Herliani, M.Pd dan Dr. H. Akhmad, M. Kes selaku pembimbing I dan pembimbing II.
Tumbuhan karamunting (Melastoma malabathricum L.) diketahui dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan senyawa metabolit sekunder (fitokimia tanaman) serta aktivitas antibakteri pada ekstrak bunga karamunting (Melastoma malabathricum L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen nyata. Pengujian fitokimia dilakukan secara kualitatif sedangkan pengujian antibakteri dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Empat variasi konsentrasi yang digunakan adalah 20%, 40%, 60%, 80% serta 2 kontrol yakni kontrol positif dengan kloramfenikol dan kontrol negatif dengan menggunakan akuades.
Hasil Penelitian menunjukkan ekstrak bunga karamunting (Melastoma malabathricum L.) positif mengandung senyawa kimia yakni alkaloid, flavonoid, steroid, polifenol, dan saponin serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakteri terbaik ekstrak bunga karamunting (Melastoma malabathricum L.) terdapat pada konsetrasi 80% dengan rata-rata diameter zona hambat 13,8 mm.