Anita Indah Sari, Dengan judul Penelitian “FRASA ISTRI TIDAK DAPAT MENJALANKAN KEWAJIBANNYA SEBAGAI ISTRI DALAM UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN PASAL 4 AYAT 2 HURUF a SEBAGAI ALASAN POLIGAMI DI KOTA SAMARINDA (Studi
Putusan Nomor 1453/Pdt.G/2020/PA.Smd)”, dibawah bimbingan Bapak Dr.
M. Fauzi S.H., M.H selaku Pembimbing utama dan Ibu Irma Suriyani S.Ag., M.Ag. selaku Pembimbing pendamping.

Salah satu alasan poligami yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 pasal 4 ayat 2 huruf (a) tentang Perkawinan, yaitu klausul yang menyatakan bahwa istri tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai istri, tidak menberikan penjelasan lain mengenai sejauh mana kewajiban seorang istri yang dapat dipoligami.
Penelitian ini diajukan untuk menjawab dua pertanyaan: untuk mengetahui kepastian perlindungan hukum terhadap Frasa istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri. penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pandangan, dan analisa hukum seorang Hakim mengenai Frasa Istri Tidak Dapat Menjalankan Kewajiban Sebagai Istri Sebagai alasan untuk berpoligami.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan menunjukan bahwa Hukum perkawinan dalam Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 dan instrumen hukum lainnya yang mengatur perkawinan, termasuk ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) masih menetapkan rumusan hukum yang bias gender, berpihak pada kepentingan kaum lelaki. Dalam hal Perlunya meningkatkan keaktifan hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara permohonan izin poligami dengan mengutamakan kepentingan isteri dan anak serta keutuhan keluarga dengan secara cermat dan teliti menggali alasan permohonan poligami, kesediaan/izin isteri untuk memberikan izin suami berpoligami, kesiapan psikis isteri dalam menghadapi beban poligami, kemampuan finansial suami dalam memenuhi kebutuhan isteri dan anak serta kepastian harta bersama.