Ervin Denati Descams, 1608015119, Komparasi Hukum Dan Alternatif Pengaturan Perjudian Berbasis Game Online Di Indonesia. , di bawah bimbingan Dr. Mahendra Putra Kurnia, S.H., M.H. Dan Syukri Hidayatullah, S.H., M.H.
Praktek Monetasi Lootbox, Sitem Crates. merupakan sebuah sistem di dalam game online yang memiliki indikasi perjudian online, dimana sistem tersebut hanya memungkinkan pemain yang memainkannya berdasarkan keuntungan belaka dan juga kepintaran dari pemainnya. Di Indonesia sudah jelas regulasinya telah diatur di dalam Undang- Undang ITE Nomor 11 Tahun 2008 jo UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perjudian online, akan tetapi Penegakan terkait Praktek monetasi Lootbox ini sendiri pun belum ada karena belum dapat dikualifikasikan sebagai perjudian online walaupun unsurnya telah terpenuhi. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa perbandingan pengaturan terkait perjudian online di Negara Belgia, berdasarkan Convention on Cybercrime, dan di Negara Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah doktrinal, melalui pendekatan terhadap teori hukum dan peraturan perundang-undangan. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier yang terkait dengan permasalahan yang diangkat dan juga menggunakan Comparative Approach (Pendekatan Perbandingan), yakni mengenai Komparasi Hukum Dan Alternatif Pengaturan Perjudian Berbasis Game Online Di Indonesia.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu, dengan menggunakan Perbandingan hukum dan menganalisa mengenai penegakan hukumnya, penelitian ini mengeluarkan 2 alternatif yang optimal diantaranya: Pertama, apabila Praktek Monetasi lootbox tersebut tidak diidentifikasi sebagai Praktek Perjudian online, sebaiknya Negara dapat meranik pajak yang sesuai dengan profit (Keuntungan) yang didapat dari developer Pembuat game dengan sistem Monetasi Lootbox. Kedua, apabila diidentifikasi sebagai perjudian online paling tidak Negara Memberhentikan praktek Monetasi Lootbox, sehingga tidak melanggar aturan yang berlaku di Indonesia, daripada harus melarang peredaran-peredaran game online, seperti yang dilakukan oleh Negara Belgia.