Anemia merupakan salah satu dari 3 masalah kesehatan gizi yang dialami oleh remaja di Indonesia. Berdasarkan hasil survei gejala yang dilakukan oleh peneliti pada siswi di SMK Negeri 17 Samarinda diketahui bahwa dari 174 siswi yang mengisi survei gejala terdapat 79 siswi putri yang memiliki gejala anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan, aktivitas fisik dan siklus menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMK Negeri 17 Samarinda.
Rancangan penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2022 di SMK Negeri 17 Samarinda. Populasi penelitian adalah remaja putri di SMK Negeri 17 Samarinda yang berjumlah 425 orang dengan sampel sebanyak 210 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independen adalah kebiasaan makan, aktivitas fisik dan siklus menstruasi dan variabel dependen adalah anemia. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan analisis data menggunakan uji Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan responden mengalami anemia 55,2%, kebiasaan makan inhibitor dengan kategori jarang 55,2%, aktivitas fisik kategori ringan 44,3%, dan siklus menstruasi kategori normal 71%. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh hubungan yang signifikan antara variabel kebiasaan makan (0,015) dan aktivitas fisik (0.040) dengan anemia.
Disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan makan dan aktivitas fisik dengan kejadian anemia dan tidak ada hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMK Negeri 17 Samarinda. Disarankan lebih banyak mengonsumsi bahan makanan yang mengandung tinggi zat besi dan bahan makanan yang membantu penyerapan zat besi serta mengurangi bahan makanan yang menghambat penyerapan zat besi.