Kota Bontang adalah sebuah kota yang berada di pesisir Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Selat Makassar. Kota Bontang memiliki banyak kawasan pemukiman, industri, perdagangan, serta objek-objek lainnya di sepanjang pesisirnya. Aktivitas tersebut dapat mempengaruhi penurunan kualitas air laut di wilayah perairan pesisir Kota Bontang. Penurunan kualitas air laut ini akan menurunkan daya guna, hasil guna, produktivitas, serta daya tampung dari sumber daya perairan yang pada akhirnya menurunkan kekayaan sumber daya alam. Tingginya aktivitas manusia yang berada di pesisir Bontang dikhawatirkan akan memberikan dampak pencemaran air laut untuk kepentingan pengelolaan kualitas air laut bagi sekarang dan masa yang akan datang. Untuk meningkatkan pengelolaan kualitas air laut salah satunya dengan mengkaji kualitas air laut pada suatu daerah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status mutu kualitas air laut di Perairan Bontang dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP). Pengambilan sampel kualitas air dilakukan pada bulan September 2021 di 8 stasiun penelitian menggunakan jerigen dan dianalisis di laboratorium Kualitas Air Universitas Mulawarman, kemudian hasilnya dibandingkan dengan baku mutu air laut berdasarkan Peraturan Pemerintas No. 22 Tahun 2021. Hasil penelitian tentang status mutu kualitas air laut di Perairan Bontang menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) Perairan Bontang termasuk dalam kategori tercemar ringan. Parameter yang berkontribusi terhadap kondisi ini adalah PO4-P dan DO yang tidak memenuhi baku mutu. Parameter yang masih sesuai dengan baku mutu untuk wisata bahari maupun pelabuhan antara lain suhu, salinitas, pH, BOD5, NO3N, dan NH3-N. Peningkatan parameter-parameter yang telah melampaui batas maksimum baku mutu berasal dari sumber alami dan limbah industri dari aktivitas masyarakat yang cukup tinggi.

Kata kunci : Kota Bontang, Kualitas Air, Perairan