Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya penemuan kemiripan dari cerita rakyat suatu daerah dengan daerah lainnya, yaitu cerita rakyat Asal Usul Ikan Pesut Mahakam dari Kalimantan Timur dan Legenda Danau Toba dari Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah (1) membandingkan unsur intrinsik dalam cerita rakyat Asal Usul Ikan Pesut Mahakam dan Legenda Danau Toba, (2) membandingkan nilai budaya yang terdapat dalam kedua cerita tersebut. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan metode yang digunakan dalam analisis, yaitu metode kualitatif. Data dan sumber data yang digunakan yaitu berupa kata, frasa atau kalimat dari cerita rakyat Asal Usul Ikan Pesut Mahakam dan Legenda Danau Toba. Pada analisis data teori yang digunakan yaitu, kajian sastra bandingan. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya persaman motif cerita dalam kedua cerita rakyat, yaitu pelanggaran sebuah pantangan, dengan menghina anak kandungnya sebagai anak ikan. Setelah melakukan perbandingan unsur intrinsik dalam kedua cerita rakyat Asal Usul Ikan Pesut Mahakam dan Legenda Danau Toba, ditemukan persamaan pada bagian bentuk tokoh dan penokohan, alur, serta latar fisik. Sedangkan perbedaan unsur intrinsik terdapat pada bagian jumlah tokoh, penokohan ibu dan anak, dan latar sosial. Hasil perbandingan nilai budaya dalam kedua cerita rakyat ditemukan adanya persamaan nilai budaya hubungan manusia dengan tuhan. Sedangkan perbedaan nilai budaya dalam kedua cerita, yaitu berkaitan dengan hubungan manusia dengan sesama dan hubungan manusia dengan alam sekitar karena dalam cerita rakyat Legenda Danau Toba terdapat interaksi sosial sekaligus tindakan memanfaatkan dan melestarikan alam sekitar, sedangkan pada cerita rakyat Asal Usul Ikan Pesut Mahakam tidak terdapat nilai budaya tersebut.