Kepadatan jentik disuatu wilayah dapat diketahui dengan indikator House Index (HI), Container Index (CI), Breateau Index (BI), dan Density Figure (DF). Angka Kepadatan Jentik juga dapat dipengaruhi adanya tempat perindukan dari nyamuk (breeding place). Salah satu yang menjadi tempat potensial sebagai tempat untuk perindukan dari jentik nyamuk adalah Tempat Penampungan Air (TPA) atau kontainer. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan indeks kepadatan jentik nyamuk Aedes Agypti di wilayah buffer Pelabuhan Loktuan kota Bontang. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 144 rumah di wilayah buffer pelabuhan Loktuan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis Univariat dan analisis Bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa angka HI sebesar 25.7%, CI sebesar 10.8%. BI sebesar 33.3% dan DF sebesar 4 sehingga wilayah buffer pelabuhan Loktuan dikategorikan dengan tingkat kepadatan sedang. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square adalah peran Jumantik (p-value = 0.005), pelaksanaan PSN (p-value = 0.004), letak kontainer (p-value = 0.027), penggunaan bahan kontainer (p-value = 0.569), warna kontainer (p-value = 0.781), kondisi penutup kontainer (p-value = 0.002). Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel yang berhubungan dengan kepadatan jentik adalah peran Jumantik, pelaksanaan PSN, letak kontainer, kondisi penutup kontainer , sedangkan variabel yang tidak ada hubungan dengan kepadatan jentik nyamuk adalah penggunaan bahan kontainer, dan warna kontainer. Diharapkan kepada Jumantik lebih memberikan informasi kepada masyarakat terkait pentingnya pelasksanaan PSN untuk mengurangi perkembangan dari jentik nyamuk.