\Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 001 Mentarang tahun ajaran 2021/2022 khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Hal ini diindikasikan karena proses pembelajaran belum memfasilitasi siswa untuk lebih giat belajar, melatih membaca dan memahami materi dengan cepat, serta berani mengemukkan pendapat. Salah satu model pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk lebih giat belajar, melatih membaca dan memahami materi dengan cepat, serta berani mengemukkan pendapat adalah model talking stck. Maka tujuan penelitian ini untuk Meningkatkan Hasil belajar IPS Materi Peduli Terhadap Makhluk Hidup Tema 3 dengan Pembelajaran Kooperatif Model
Talking Stick pada Siswa Kelas IV SDN 001 Mentarang tahun ajaran 2021/2022. Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur penelitian terdiri dari empat tahap penelitian yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 001 Mentarang yang berjumlah 29 orang dan 1 orang guru mata pelajaran IPS SDN 001 Mentarang dan objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model talking stick pada
setiap siklus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa hasil belajar IPS materi peduli terhadap makhluk hidup tema 3 dengan menggunakan model pembelajaran talking stick pada siswa kelas IV SD Negeri 001 Mentarang tahun ajaran 2021/2022 mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa awal pra siklus nilai rata-rata sebesar 43,45 dengan ketuntasan siswa 3 orang dengan presentase klasikal sebesar 10,34%. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 73,93 dengan ketuntasan siswa 17 orang presentase klasikal 51,52% serta mengalami peningkatan presentase klasikal 41,18%. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 83,93
dengan ketuntasan siswa 29 siswa presentase klasikal sebesar 87,87% serta mengalami peningkatan presentase klasikal 30,35% yang telah melebihi patokan presentasi keberhasilan siswa secara klasikal yaitu sebesar 75%.