Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan Denmark dalam pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Metodologi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui data sekunder yang kemudian menggunakan konsep untuk menjelaskan suatu fenomena atau kejadian yang sedang diteliti oleh penulis dengan teknik pengumpulan data yaitu studi literatur melalui penelitian sebelumnya dari buku, jurnal, surat kabar dan internet.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dalam kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dan Denmark memiliki 8 poin kerjasama namun hanya 2 poin yang terimplementasikan di DKI Jakarta yaitu Proyek percontohan, perencanaan, solusi termasuk alih teknologi dan peraturan di provinsi dan kota atau kabupaten tertentu, dalam poin kerjasama ini Indonesia dan Denmark membangun PLTSa di DKI Jakarta, tepatnya di TPST Bantargebang, metode pengelolaan sampah PLTSa ini dengan membakar sampah dan menggunakan uap dari pembakarannya untuk dijadikan sebagai tenaga listrik dan Peningkatan kapasitas melalui workshop, pelatihan, beasiswa, magang dan seminar, yang diwujudkan dalam Transfer of Information (ToI) untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah di Indonesia dan efesiensi penggunaan serta pemanfaatan energi, yang dilakukan dalam dua program yaitu Capacity Building: Training for Jakarta Building dan Energy Efficiency Seminar, dalam program ini Denmark bertujuan untuk membuat Indonesia melakukan Business Partnership dengan perusahaan energi di Denmark.