Egi Tria Lestari, Pembangunan Sosial, 2014, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik, Universitas Mulawarman, Samarinda. Pengaruh Kemandirian Ekonomi
Perempuan Terhadap Perceraian Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Penajam
Kabupaten Penajam Paser Utara dibawah bimbingan Drs. Martinus Nanang, MA
selaku dosen pembimbing I dan Novita Surya Ningsih, MA selaku dosen
pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Pengaruh
kemandirian ekonomi perempuan terhadap perceraian Aparatur Sipil Negara (ASN)
dikecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Hal yang melatarbelakangi
adanya jumlah peningkatan perceraian Aparatur Sipil Negara, yang didominasi
dengan cerai gugat berkaitan dengan kemandirian ekonomi. Rumusan masalah dalam
penelitian ini: Bagaimana pengaruh tingkat kemandirian ekonomi perempuan
terhadap perceraian ASN?
Untuk menjawab rumusan masalah digunakan teknik analisis data dengan
langkah klasifikasi/kategori data dan kesimpulan. Fokus penelitian, yaitu: 1.
Permasalahan dalam rumah tangga, 2. Pertimbangan perempuan, 3. Latar belakang
Perempuan, 4. Tingkat kemandirian ekonomi dan pengaruhnya terhadap perceraian.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penentuan samplenya memakai
teknik Purposive Sampling yaitu bertanya pada informan yang dianggap paling tahu.
Kerangka konseptual: Bermula dari perempuan dalam menghadapi permasalahan
rumah tangga yang tiada akhirnya, sehingga menjadikan perempuan memiliki
pertimbangan untuk bercerai. Pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan yang berkaitan
dengan kemandirian ekonomi memberikan pengetahuan pada perempuan tentang
sadar akan hukum dan hak-haknya sebagai istri serta mau memperjuangkan hak-hak
tersebut. Sehigga ia mencari solusi dan memutuskan sendiri bahwa perceraian
merupakan jalan keluar.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemandirian ekonomi
menjadi penunjang bagi perempuan ASN dalam pertimbangan sebelum memutuskan
menggugat cerai. Sebab kemandirian ekonomi memberikan pemahaman tentang hakhak mereka sebagai istri sehingga istri mau memperjuangkan hak-hak tersebut