Mobilitas berpindah atau bergerak pedagang pasar malam dari lokasi satu ke lokasi lainnya. Pandemi Covid-19 merupakan Virus Corona (Corona Virus Disease) berbahaya menyerang paru-paru manusia, yang bermula dari Wuhan China lalu meyebar ke seluruh Negara termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran lokasi, pola mobilitas pedagang, dan dampak Covid-19 terhadap pasar malam di Kabupaten Samarinda Utara.Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik purposive snowball sampling. Sampel diambil dari orang yang terkait pasar malam aktivitas pasar malam yaitu: pedagang makanan ringan, pedagang bahan makanan, pedagang peralatan rumah tangga, pedagang fashion, pembeli, pengelola/pengurus pasar malam dan masyarakat sekitar. Pengambilan data dalam penelitian ini dengan wawancara secara langsung kemudian menarik kesimpulan dari hasil data yang diolah menjadi sebuah peta. Penelitian ini dilaksanakan pada Tujuh lokasi pasar malam di Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda yaitu Jalan Batu cermin, Jalan Bayur, Bendungan Lempake, Jalan PM. Noor Gg. Benuang 2, Jalan Pramuka, Jalan Bengkuring 2, Jalan Ahim. Hasil penelitian ini menunjukkan pedagang pasar malam melakukan mobilitas sirkuler (nonpermanent) yang berarti pasar malam berdagang setiap malam hari dengan lokasi yang berbeda. Setiap pedagang mempunyai pola mobilitas yang berbeda dengan pedagang lainnya. Hal ini diakibatkan karena setiap pedagang mempunyai jadwal tempat pasar malam serta menjalin kontrak dengan pengelola pasar malam. Pasar malam ditutup karena adanya pandemi Covid-19. Dalam hal ini pola mobilitas pedagang pasar malam mingguan tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya pandemi Covid-19.