Kerugian perusahaan yang dihasilkan sebagai dampak terjadinya fraudulent financial statement cukup tinggi. Hal ini tentunya mendorong perusahaan untuk dapat berperan proaktif melakukan pencegahan melalui adanya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) agar dapat terciptanya keandalan laporan keuangan yang berkualitas dan berintegritas karena perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap para stakeholders. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan, umur perusahaan, efektivitas komite audit dan dewan komisaris independen terhadap fraudulent financial statement dengan reputasi auditor sebagai variabel moderasi.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan subsektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2018-2020. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dimana menghasilkan 13 sampel perusahaan subsektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar. Bukti empiris menunjukkan struktur kepemilikan berpengaruh positif signifikan terhadap fraudulent financial statement, variabel umur perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap fraudulent financial statement dan variabel efektivitas komite audit serta variabel dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial statement. Reputasi Auditor memperkuat pengaruh variabel struktur kepemilikan dan dewan komisaris independen terhadap fraudulent financial statement, tetapi tidak dapat memperkuat pengaruh variabel umur perusahaan dan efektivitas komite audit terhadap fraudulent financial statement.