Dewasa ini dalam praktek pembuatan beton bahan tambahan baik additive maupun admixture merupakan bahan yang dianggap penting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan SikaCim Concrete Additive terhadap kualitas kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan agregat lokal yaitu pasir Muara Bengkal dan agregat batu pecah Senoni.

Penelitian ini dimulai dengan pengujian terhadap masing-masing bahan penyusun dan membuat rancangan adukan beton berdasarkan metode SKSNI T-15-1990-03 menggunakan 4 (empat) variasi, yaitu : 0,0 % (normal), 0,3%, 0,7%, dan 1,0% SikaCim Concrete Additive dari berat semen. Mutu beton yang direncanakan adalah K-250, benda uji berbentuk kubus sebanyak 36 buah dimana untuk setiap variasi sebanyak 3 benda uji. Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan variasi umur beton 3 , 7 dan 28 hari dievaluasi berdasarkan SNI 03-1974-1993.

Hasil penelitian ini adalah nilai kuat tekan beton dengan dan tanpa penambahan SikaCim Concrete Additive belum mencapai kuat tekan rencana. Kuat tekan tertinggi untuk beton normal terjadi pada umur beton 28 hari dengan nilai 177,15 kg/cm2 . Sedangkan untuk penambahan SikaCim Concrete Additive kuat tekan beton tertinggi pada umur beton 3 hari adalah 146,64 kg/cm2 untuk variasi penambahan 0,7% SikaCim Concrete Additive, kuat tekan tertinggi pada umur beton 7 hari adalah 211,32 kg/cm2 untuk variasi penambahan 1,0% SikaCim Concrete Additive, kuat tekan tertinggi pada umur beton 28 hari adalah 229,68 kg/cm2 untuk variasi penambahan 1,0% SikaCim Concrete Additive. Persentase kenaikan kuat tekan beton ditinjau dari kuat tekan pada umur 28 hari mengalami peningkatan yang bertahap dari kondisi beton normal hingga setiap variasi penambahan SikaCim Concrete Additive, secara berturut – turut mengalami peningkatan kuat tekan dari beton normal sebesar 5,25% untuk penambahan 0,3% SikaCim Concrete Additive, 10,03% untuk penambahan 0,7% SikaCim Concrete Additive, dan yang tertinggi adalah 29,66% untuk penambahan 1,0% SikaCim Concrete Additive.