Proses panen kelapa sawit masih dilakukan secara manual dengan mengandalkan tenaga manusia, jenis pekerjaan tersebut dikategorikan sebagai pekerjaan yang berat karena membutuhkan tenaga yang besar serta dilakukan secara berulang-ulang, sehingga kegiatan panen tersebut berpotensi menimbulkan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Berdasarkan studi pendahuluan diketahui bahwa pekerja melakukan postur kerja yang beragam dan beberapa pekerja mengalami keluhan pada bagian tubuh seperti leher, lengan kanan atas, lengan atas kiri dan siku kiri serta melakukan gerakan berulang secara terus menerus ≥ 10 kali dalam satu menit dengan beban yang cukup berat dan jarak yang cukup jauh dari titik pengumpulan hasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan postur kerja, gerakan berulang dan indeks massa tubuh dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja panen kelapa sawit PT. INTI ENERGI KALTIM. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja panen kelapa sawit PT. INTI ENERGI KALTIM 68 pekerja dengan jumlah sampel sebanyak 35 pekerja. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Nordic Body Map, pengukuran postur kerja metode REBA. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan (CI) yaitu 95% atau α 0,05. Hasil Penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara postur kerja (0,641), gerakan berulang (0,254), indeks massa tubuh (0,725),dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja panen kelapa sawit. Untuk tindakan preventif disampaikan beberapa saran sebaiknya pekerja memperhatikan posisi postur tubuh saat bekerja secara berkala hingga menemukan posisi kerja paling nyaman, istirahat yang cukup setelah 2 jam melakukan pekerjaan berat dan melakukan stretching sebelum melakukan aktivitas panen untuk mengantisipasi agar otot tidak terkejut disaat mengangkat beban berat.