Lahan rawa pasang surut merupakan salah satu lahan alternatif yang mempunyai potensi cukup luas bagi pembangunan pertanian di masa yang akan datang. Lahan ini termasuk lahan potensial yang jika dikelola dengan baik, produktivitasnya tidak kalah dengan lahan-lahan subur lainnya. Lahan ini dapat digunakan juga untuk budidaya tanaman padi. Usahatani padi termasuk di Lahan Pasang Surut akan mendapatkan tingkat keuntungan maksimum jika petani atau produsen menggunakan pilihan kombinasi faktor-faktor produksi secara optimal dan efisien. Penelitian dilakukan dari bulan Maret hingga November 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder . Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini, yaitu analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan pengukuran efisiensi alokatif. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh luas tanam (X1), jumlah benih (X2), jumlah pupuk (X3), dan tenaga kerja (X4) terhadap produksi (Y) pada usahatani padi lahan rawa pasang surutdiperoleh persamaan analisis fungsi Cobb-douglass sebagai berikut : Ŷ = 1,989 X1 0,332 X2 0,400 X3 0,065 X4 -0.451 Uji F menunjukkan, secara bersama-sama luas tanam, jumlah benih, jumlah pupuk, dan jumlah tenaga kerja berpengaruh siginifikan terhadap hasil produksi usahatani padi lahan rawa pasang surut. Sedangkan berdasarkan Uji T bahwa secara parsial, variabel penggunaan benih dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi usahatani padi lahan rawa pasang surut, tetapi variabel luas tanam dan penggunaan pupuk tidak berpengaruh signifikan pada tingkat kepercayaan 90% dan 95%. Efisiensi alokatif penggunaan sarana produksi pertanian dihitung dengan menggunakan perbandingan nilai produk marginal (NPMx) dengan harga input (Px) sehingga dapat diketahui efisiensi masing-masing faktor produksi. Penelitian menunjukkanpenggunaan luas tanam, benih, dan tenaga kerjabelum efisiensi pada produksikarena Nilai Produk Marginal (NPMx) tidak sama dengan harga faktor produksinya yaitu pada angka lebih dari satu sementara penggunaan jumlah pupuk menunjukan tidak efisien karena Nilai Produk Marginal (NPMx) tidak sama dengan harga faktor produksinya yaitu pada angka kurang dari satu.