Perbandingan Persepsi Korban dan Pelaku terhadap Pelecehan Seksual di Billiards Kota Samarinda. Dibimbing oleh Dr. SriMurlianti, M. Si dan Ratna Purba., MA. Program Studi Pembangunan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Mulawarman.
Pelecehan Seksual adalah salah satu bentuk Kekerasan Seksual yang disosialisasikan KOMNAS Perempuan melalui media sosial. Data pelecehan seksual pada tahun 2019 meningkat dari tahun sebelumnya 2018. Ranah publik menjadi ranah yang paling rentan terjadinya pelecehan seksual. Stigma Negatif pada Billiards akan berdampak buruk pada individu yang terlibat di dalamnya. Billiards bukanlah tempat hiburan semata, akan tetapi menjadi salah satu cabang olahraga kategori konsentrasi. Tindak Pelecehan Seksual disinyalir begitu rentan didalam Billiards dengan stigma negatif yang ada di dalam masyarakat. Mayoritas pelanggan Billiards adalah laki-laki. Dan mayoritas pekerja penyusun bola Billiards adalah perempuan. Tempat yang rentan akan tindak kejahatan tentu memerlukan penanganan khusus dalam bentuk pencegahan demi keselamatan dan keamanan para pelanggan dan pekerja Billiards. Dengan konsep pelecehan seksual yang terdapat pada Rohan Collier, Kelly dan KOMNAS Perempuan akan mendeskripsikan bentuk pelecehan seksual yang terjadid iBilliards.Setiap individu terikat oleh fase historis dan konteks sosial yang beragam. Maka Internalisasi terhadap bentuk pelecehan seksual akan berdampak pada respon korban dan pelaku pelecehan seksual. Peneliti mendeskripsikan persepsi pelecehan seksual dari korban dan pelaku pelecehan seksual di Billiards yang akan dibandingkan dengan indikator RohanCollier, Kelly dan KOMNAS Perempuan.