Asam humat merupakan zat organik yang berasal dari air gambut dan merupakan hasil akhir dekomposisi bahan organik oleh organisme secara aerobik serta terbentuk secara alami di lingkungan. Asam humat yang merupakan zat organik tersebut ketika bereaksi dengan desinfeksi maka akan menghasilkan produk sampingan (desinfection by products), hal ini bersifat karsinogenik dan berbahaya bagi tubuh ketika dikonsumsi oleh manusia baik dalam jumlah yang sangat kecil (ppm/ppb). Sehingga perlunya dilakukan pengolahan. Pengolahan air yang mengandung asam humat dapat dilakukan dengan metode yang mampu mengolah air secara terus-menerus tanpa titik jenuh, murah, tidak beracun dan ramah lingkungan yaitu, salah satunya adalah dengan metode fotokatalis. Teknik fotokatalis merupakan suatu proses fotokimia di mana terjadi reaksi transformasi kimia dengan menggunakan katalis terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan fotokatalis dalam mendegradasi asam humat dengan menggunakan variasi rasio (1:1, 1:2 dan 2:1) dan konsentrasi TiO2- Fe3O4 (2000, 6000, 10000 ppm) dengan bantuan sinar UVC sebagai pemicu reaksi katalisnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode fotokatalitik, di mana secara berurutan dilakukan uji penentuan variasi rasio TiO2-Fe3O4 optimum yang kemudian dilanjutkan dengan uji penentuan variasi konsentrasi TiO2-Fe3O4 dengan menggunakan variasi rasio terbaik pada uji sebelumnya. Data diperoleh dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 254 nm. Persentase terbaik pada uji variasi rasio adalah 84,08 % yaitu pada rasio 2:1. Hal ini terjadi karena pada rasio 2:1 kandungan TiO2 lebih banyak daripada Fe3O4 sehingga tingkat degradasinya lebih besar dibandingkan variasi rasio lainnya. Persentase terbaik pada uji variasi konsentrasi adalah 93,35 % yaitu pada konsentrasi 2000 ppm. Hal ini terjadi karena penggunaan katalis dalam jumlah yang terlalu banyak akan menyebabkan kekeruhan dan menghalangi penyerapan cahaya oleh fotokatalis tersebut sehingga proses fotodegradasi menjadi kurang efektif.