Pemanfaatan dan pengolahan biji nangka masih sangat minim, umumnya biji nangka hanya direbus, digoreng, ataupun disangrai dan belum diolah secara optimal sehingga memiliki nilai jual yang tinggi, biji nangka memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dan berpotensi untuk diolah menjadi olahan produk bahan makanan. Salah satu pengolahan biji nangka adalah diolah menjadi tepung biji nangka yang berpotensi menjadi bahan makanan seperti kue nastar.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan tepung biji nangka dalam pembuatan kue nastar yang nilai gizinya terbuat dari tepung biji nangka dan tepung terigu dengan perbandingan 0:100, 50:50 dan 70:30. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan desain rancang acak lengkap, dengan menggunakan analisis yaitu uji ANOVA.
Hasil penelitian dengan 20 panelis agak terlatih menunjukkan persentase daya terima kue nastar dimana warna, aroma, tekstur dan rasa oleh panelis agak terlatih yaitu 4,13% A(0,100), 3,73% B(50:50) dan 3,28% C(70:30). Kesimpulan hasil penelitian adalah daya terima (warna, aroma, tekstur, dan rasa) dari panelis agak terlatih, kue nastar yang menggunakan tepung biji nangka dengan perbandingan (0:100) lebih unggul dari perbandingan (50:50) dan (70:30). Adapun hasil kandungan gizi kue nastar ( lemak, protein, fosfor, besi dan kalsium) produk C(70:30) lebih tinggi dibandingkan produk A(0:100) dan produk B(50:50). Sedangkan kandungan gizi terendah ada pada produk A(0:100).
Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah pengolahan biji nangka menjadi tepung dapat digunakan dalam berbagai produk makanan tapi diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan makanan dengan cita rasa yang baik.