Jagung merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Kelurahan Loa Ipuh sendiri memiliki potensi untuk mengembangkan budidaya jagung, namun produktivitas usahatani jagung di Kelurahan Loa Ipuh masih relatif rendah. Produktivitas yang rendah menunjukan bahwasanya terdapat penggunaan faktor produksi yang tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh faktor produksi (Luas lahan, jumlah benih, jumlah pupuk urea, dan jumlah tenaga kerja) terhadap hasil produksi jagung dan mengetahui berapa besar tingkat perubahan produksi akhir terhadap adanya perubahan faktor produksi (Luas lahan, jumlah benih, jumlah pupuk urea, dan jumlah tenaga kerja). Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan mulai dari bulan Februari 2022 hingga bulan April 2022. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sampling jenuh (sensus). Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Alat analisis data yang digunakan adalah metode regresi linear berganda dengan menggunakan fungsi Cobb-Douglass dan elastisitas produksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor produksi (Luas lahan, jumlah benih, jumlah pupuk urea, dan jumlah tenaga kerja) secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi usahatani jagung dengan nilai signifikansi F 0,000 < 0,1. Namun secara parsial variabel luas lahan dan jumlah benih berpengaruh signifikan, sedangkan variabel jumlah pupuk urea dan jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan. Tingkat perubahan produksi akhir terhadap adanya perubahan faktor produksi (Luas lahan, jumlah benih, jumlah pupuk, dan jumlah tenaga kerja) adalah sebesar 1,105. Hal ini berarti bahwa usahatani jagung berada dalam kondisi skala usaha yang meningkat.