Tumbuhan mekkai (Albertisia papuana Becc.) merupakan tumbuhan yang umumnya telah digunakan secara turun temurun oleh masyarakat dayak, untuk meningkatkan kualitas rasa pada makanan secara alami. Tumbuhan ini memiliki kandungan senyawa yang dapat digunakan sebagai obat. Akan tetapi, penelitian terkait aktivitas antioksidan, kondisi biokimia dan hormon testosteron belum pernah diteliti sebelumnya. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak air daun A. papuana terhadap aktivitas antioksidan, kondisi biokimia dan hormon testosteron mencit (Mus musculus L.). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Perkembangan dan Molekuler Hewan. Dalam penelitian digunakan sebanyak 15 ekor mencit jantan dan diberi ekstrak air daun A. papuana dengan beberapa perlakuan dan dosis berbeda, diantaranya kontrol (K), perlakuan 1 (125 mg/Kg BB), perlakuan 2 (250 mg/KgBB), perlakuan 3 (500 mg/Kg BB) dan perlakuan 4 (1000 mg/KgBB). Setiap perlakuan tersebut diberikan sebanyak 0,2 mL, 3 kali sehari selama 28 hari dan ditimbang berat badan mencit disetiap minggunya. Diakhir penelitian mencit dipuasakan 1 x 24 jam, lalu serum darah diambil, kemudian didislokasi lalu organ testis mencit diambil sebagai sampel uji aktivitas antioksidan, kondisi biokimia serta hormon testosteron. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa pemberian ekstrak Daun A. papuana tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas antioksidan (Superoxide Dismutase (SOD) dan Malondiadehyde (MDA)), kondisi biokimia yaitu protein, glikogen dan kolesterol serta hormon testosteron pada mencit