Sofya. Pengawetan Rendaman Dingin Bambu Betung (Dendrocalamus asper) Menggunakan Bahan Pengawet Asap Cair Grade 3 dan Ketahanannya Terhadap Kumbang Bubuk (Dibimbing oleh Zainul Arifin dan Edy Budiarso).
Ketersediaan kayu dari hutan alam semakin berkurang, sementara kebutuhan akan kayu masih terus meningkat. Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan kayu yang berlebih yaitu dengan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu sebagai pengganti, misalnya bambu. Bambu betung (Dendrocalamus asper) merupakan salah satu jenis bambu yang memiliki batang keras dan tergolong kuat, oleh karena itu bambu betung sering digunakan sebagai bahan kontruksi bangunan. Namun masyarakat masih kurang memanfaatkan bambu, dikarenakan ketahanan bambu yang rendah dan mudah terserang organisme perusak, terutama kumbang bubuk. Sehingga perlu dilakukan pengawetan untuk mencegah serangan tersebut. Bahan pengawet yang digunakan dalam penelitian ini adalah asap cair grade 3 dari tempurung kelapa sebagai alternatif bahan pengawet terhadap bambu betung, guna meningkatkan ketahanan bambu terhadap organisme perusak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi yang efektif terhadap pengawetan bambu betung, untuk mengetahui nilai retensi dari bahan pengawet asap cair pada bambu betung, dan untuk mengetahui tingkat ketahanan bambu betung terhadap serangan kumbang bubuk. Metode yang digunakan yaitu perendaman dingin dengan menggunakan tiga jenis konsentrasi yang berbeda, yaitu 20%, 30% dan 40%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi 20%, 30% dan 40% hampir memiliki ketahanan yang sama dalam menahan laju serangan kumbang bubuk. Namun dari ketiga konsentrasi tersebut, yang paling efektif terdapat pada konsentrasi 40% yang tidak terserang kumbang bubuk. Nilai retensi bahan pengawet asap cair mengalami peningkatan seiring dengan besarnya konsentrasi yang digunakan. Nilai rataan retensi tertinggi terdapat pada konsentrasi 40% dan terendah terdapat pada konsentrasi 20%. Tingkat ketahanan bambu betung (D. asper) yang mengacu pada SNI 7207-2014 tentang klasifikasi ketahanan kayu terhadap kumbang bubuk secara visual, terdapat beberapa contoh uji yang sama sekali tidak terserang kumbang bubuk pada konsentrasi 40% dan beberapa diantaranya terdapat pada konsentrasi 30%. Sementara itu, untuk konsentrasi 30% lainnya dan konsentrasi 20% terdapat beberapa serangan ringan, sedangkan untuk contoh uji tanpa perlakuan (kontrol) mendapat kerusakan yang sedang.