Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN 001 Tanjung Harapan tahun pembelajaran 2021/2022. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan wujud benda dengan model kooperatif tipe examples non examples pada siswa kelas V SDN 001 Tanjung Harapan tahun pembelajaran 2021/2022? Maka tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan wujud benda dengan model kooperatif tipe examples non examples pada siswa kelas V SDN 001 Tanjung Harapan tahun pembelajaran 2021/2022.
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 April 2022 s/d 25 April 2022 di SDN 001 Tanjung Harapan dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 16 siswa dan objek penelitian adalah hasil belajar IPA materi perubahan wujud benda dengan model kooperatif tipe examples non examples. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, tes dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan nilai rata-rata dan persentase.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA materi perubahan wujud benda dengan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples pada siswa kelas V SDN 001 Tanjung Harapan tahun pembelajaran 2021/2022 meningkat. Peningkatan tersebut terbukti dari silkus I menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 14,21% dari nilai rata-rata 66 pada nilai dasar menjadi 75,38 dengan predikat cukup dan persentase ketuntasan sebesar 56,25%. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 27,56% dengan nilai rata-rata menjadi 84,19 dengan predikat baik dan persentase ketuntasan sebesar 81,25%. Sehingga persentase ketuntasan pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu 75% dari jumlah siswa di kelas dengan nilai KKM ≥ 75.