KINTO PROBOWO. Bentuk Dan Pola Komunikasi Penyuluh Pertanian Lapangan Yang Diterapkan Pada Petani Padi Sawah (Oryza sativa L.) Di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, 2022. (dibawah bimbingan Mursidah dan Nike Widuri). Pada suatu kegiatan penyuluhan pertanian, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terkadang akan melakukan penerapan bentuk dan pola komunikasi di dalam proses pelaksanaannya, serta dari terlaksananya kegiatan penyuluhan pertanian tersebut tentunya akan memberikan suatu dampak bagi para petani yang menerimanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan para petani padi sawah terkait penerapan bentuk dan pola komunikasi di dalam kegiatan penyuluhan pertanian, serta dampak dari kegiatan penyuluhan pertanian yang diberikan PPL terhadap sikap, pengetahuan serta keterampilan petani. Penelitian ini dilakukan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara dari bulan November 2021 sampai Januari 2022. Responden dalam penelitian ini merupakan para petani padi sawah yang ditentukan menggunakan metode stratified random sampling dan dibagi secara proporsional yakni 33 orang responden, yang terdiri dari 20 petani yang berada di kelompok tani kelas lanjut dan 13 petani yang berada di kelompok tani kelas madya. Pada penerapan bentuk dan pola komunikasi serta dampak dari kegiatan penyuluhan pertanian dianalisis menggunakan skala pengukuran likert dengan penentuan kategori yakni baik, cukup, dan kurang. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan bentuk komunikasi untuk para petani padi sawah di kelompok tani kelas lanjut menunjukkan skor rata-rata 25,85 dengan kategori baik, sedangkan untuk kelompok tani kelas madya menunjukkan skor rata-rata 21,76 dengan kategori cukup. Hal tersebut berdasarkan pada tiga indikator yang dilihat dan ditinjau oleh penulis yakni antarpribadi (tatap muka), kelompok, dan massa. Pada penerapan pola komunikasi untuk para petani padi sawah di kelompok tani kelas lanjut menunjukkan skor rata-rata 21,50 dengan kategori baik dan untuk kelompok tani kelas madya menunjukkan skor rata-rata 21,77 dengan kategori baik. Hal tersebut berdasarkan pada tiga indikator yang dilihat dan ditinjau oleh penulis yakni satu arah, dua arah, dan multi arah. Serta pada dampak dari kegiatan penyuluhan pertanian untuk para petani padi sawah di kelompok tani kelas lanjut menunjukkan skor rata-rata 39,40 dengan kategori baik, sedangkan untuk kelompok tani kelas madya menunjukkan skor rata-rata 24,23 dengan kategori kurang. Hal tersebut berdasarkan pada tiga indikator yang dilihat dan ditinjau oleh penulis yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan petani.