KORNELIA LETEK KENALELOLON, Analisis Biaya Produksi dan Pemasaran Usahatani Padi Sawah di Giri Rejo Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2022. ( Dibawah bimbingan Siti Balkis dan Syarifah Maryam).
Biaya produksi dalam usahatani padi sawah adalah nilai dari semua faktor produksi yang digunakan, baik dalam bentuk input faktor produksi maupun jasa selama proses produksi berlangsung. Padi sawah merupakan salah satu tanaman pangan utama yang mengandung karbohidrat serta protein sebagai sumber energi manusia. Kegiatan usahatani padi sawah yang dilakukan merupakan kegiatan untuk menghasilkan komoditi pertanian sebagai sumber penghasilan bagi petani produsen. Pemasaran merupakan proses perpindahan hak milik terhadap hasil produksi padi sawah dari produsen sampai ke konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya produksi, penerimaan, pendapatan, R/C ratio, dan saluran pemasaran usahatani padi sawah di Giri Rejo Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda.
Penelitian telah dilaksanakan selama 3 bulan sejak bulan Februari 2022 sampai bulan April 2022 di Giri Rejo Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling (sengaja). Metode pengumpulan data menggunakan data primer melalui observasi dan wawancara dan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan literatur lain yang berkaitan dengan penelitian. Analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan, R/C ratio dan analisis deskriptif untuk saluran pemasaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani padi sawah sebesar Rp10.778.821,00 ha-1 mt-1 , rata-rata penerimaan sebesar Rp26.331.081,00 ha-1 mt-1 dan pendapatan rata-rata sebesar Rp15.552.260,00 ha-1 mt-1 dengan nilai R/C ratio 2,44, hal ini menunjukkan usahatani padi sawah menguntungkan. Terdapat 2 saluran pemasaran padi sawah di Giri Rejo yaitu saluran nol tingkat yang digunakan sebanyak 13 petani dan saluran satu tingkat digunakan sebanyak 24 petani.