Kualitas jalan angkut akan menjadi faktor penentu dalam pencapaian target produksi suatu perusahaan. Fungsi utama jalan angkut secara umum adalah untuk menunjang kelancaran operasi penambangan terutama dalam kegiatan pengangkutan. Meskipun front penambangan telah di desain sangat baik akan tetapi kondisi jalan angkut yang tidak baik misalnya terdapat jalan berundulasi, jalan yang genangan air, dan sebagainya tentu akan mempengaruhi kecepatan dari alat angkut. Berdasarkan fakta dilapangan bahwa adanya ketidaktercapian terhadap produksi overburden dikarenakan jalan angkut mengalami lendutan (rutting), jalan berlobang (pothole) dan jalan bergelombang (corrugated). Agar suatu perlapisan jalan memiliki daya dukung yang mampu menahan alat angkut yang akan melewatinya, diperlukan suatu perencangan/rekomendasi ketebalan perlapisan yang tepat serta penambahan material/agregat yang terdapat dilapangan untuk meningkatkan daya dukung jalan pada PIT Z Tani Jaya. Dari hasil pengujian proctor test pada beberapa sampel claystone yang dicampur oleh sampel pasir diperoleh kenaikan nilai kepadatan kering seiringan dengan berkurangnya nilai kadar air optimum. Untuk hasil pengujian CBR diperoleh nilai terbesar pada sampel uji CLAY MIX 30% dengan nilai CBR unsoaked 46,27 % dan soaked 7,18 % sedangkan nilai terendah terdapat pada sampel uji lempung asli CLY Z1A dengan nilai CBR unsoaked 24,01 % dan soaked 2,16 %. Untuk nilai Indeks Plastisitas (IP) diperoleh nilai terbesar pada sampel uji lempung asli CLY Z1A yaitu 20,54 % dan nilai IP terkecil diperoleh pada sampel uji CLAY MIX 30% dengan nilai 11,04 %. Adapun rekomendasi tebal lapisan jalan dengan distribusi beban maksimum terdapat pada roda belakang alat terberat komatsu HD 785-7 sebesar 62,677.5 lbs, dimana dilakukan uji DCP untuk mendapatkan nilai subgrade dengan nilai rata rata 19,23 % dan diperoleh data untuk lapisan surface coarse menggunakan material CLY MIX 20% dengan tebal 9 inchi dan lapisan base coarse menggunakan material CLY MIX 30% dengan tebal 7 inchi.