Kemampuan berpikir kritis memiliki peran penting khususnya dalam pembelajaran kimia. Namun kenyataannya kemampuan berpikir kritis tergolong masih rendah. Cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan memberikan tes kemampuan berpikir kritis. Sebelum memberikan tes guru harus mengetahui gambaran kemampuan berpikir kritis siswa. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 11 Samarinda pada materi termokimia. Profil kemampuan berpikir kritis siswa dalam penelitian ini mengacu pada aspek interpretasi, evaluasi, analisis, inferensi dan eksplanasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek sebanyak 3 siswa dari kelas XI MIPA. Subjek penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan subjek yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda yaitu 1 siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi, 1 siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang dan 1 siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah. Pengumpulan data menggunakan tes, wawancara dan observasi.Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan teknik dari Miles dan Huberman yaitu mereduksi data, penyajian data dan menyimpulkan data.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan berpikir tinggi yang diwakili oleh Subjek NA mampu menginterpretasi, menganalisis, menginferensi, mengevaluasidan tidak mampu mengeksplanasi.Siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang yang diwakili oleh Subjek SPA mampu menginterpretasi, menganalisis, menginferensi serta belum mampu mengevaluasi dan tidak mampu mengeksplanasi.Dan siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah yang diwakili oleh Subjek LZ mampu menginferensi serta kurang mampu menginterpretasi, menganalisis dan tidak mampu mengevaluasi dan mengeksplanasi.Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi memenuhi indikator interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang memenuhi indikator interpretasi, analisis dan inferensi dan siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah memenuhi indikator menginferensi.