Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Bulungan dalam pencegahan penyebaran Hoax tentang Covid 19 melalui media sosial Whatsapp. Fokus penelitian terdiri dari: Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran media), Receiver (penerima), dan Effect (dampak). Key informan antara lain yaitu Kepala Dinas, informannya yaitu Kepala Bidang dan pegawai Bidang KIP Kabupaten Bulungan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan yang diteliti dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan penelitian dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah komponen analisis data model interaktif yang dikemukakan oleh Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, strategi komunikasi Dinas KIP Kabupaten Bulungan dalam pencegahan penyebaran Hoax tentang Covid 19 melalui media sosial Whatsapp sebagai source (sumber) di Bidang KIP memiliki tugas dalam melakukan pencegahan informasi Hoax dengan melakukan Press Release. Dinas KIP menyampaikan message (pesan) dengan menggunakan media sosial dan website, serta memberikan himbauan kepada masyarakat agar informasi yang diterima, terlebih dahulu mencari kebenarannya. Dinas KIP menggunakan channel (saluran media) sosial Whatsapp dan Facebook, dalam mengatasi berita Hoax tentang Covid 19 yang tersebar dimasyarakat, karena cepat, serta menggunakan media cetak untuk masyarakat yang bertempat tinggal jauh dipelosok. Masyarakat sebagai receiver (penerima) hoax melalui media sosial, strategi komunikasi Bagian KIP dalam pencegahan Hoax berbentuk fisik, yaitu sosialisasi, memasang banner, spanduk, baleho, sampai ke media sosial. Dinas KIP dalam mengatasi informasi Hoax yang tersebar menimbulkan effect (dampak) keresahan bagi masyarakat. Dinas KIP melakukan sosialisasi agar menggunakan media sosial secara positif, serta mengajarkan dan mengajak untuk memahami bahaya Hoax dari sisi hukum, agama, kesusilaan, dan kesopanan.