Kerentanan bencana banjir yang terjadi di Desa Melintang dan Desa Muara Enggelam dikarenakan meningkatnya tinggi air yang berada di aliran Sungai Mahakam dan sungai-sungai sekitar akibat dari curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut. Fokus penelitian ini untuk mengetahui tingkat kerentanan masyarakat terhadap bencana banjir di Desa Melintang dan Desa Muara Enggelam. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, kuesioner guna mengetahui tingkat kerentanan berdasarkan data aspek fisik, sosial dan ekonomi, serta kelembagaan. Teknik sampling yang digunakan adalah random cluster sampling dengan jumlah sampel 70 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode skoring. Hasil penelitian ini menunjukkan kerentanan di Desa Melintang termasuk ke dalam kelompok indeks kerentanan tinggi (22%) dan indeks kerentanan sedang (78%). Kondisi ini berbeda dengan Desa Muara Enggelam yang memiliki kerentanan bencana banjir kelas indek kerentanan sedang (100%) semua. Aspek fisik dan sosial dan ekonomi tidak terlalu menyebabkan semakin rentannya masyarakat di kedua Desa, bahkan terdapat beberapa responden memiliki skor tinggi untuk aspek sosial dan ekonomi, sedangkan aspek kelembagaan merupakan aspek yang menyebabkan tingkat kerentanan semakin tinggi. Kondisi menunjukkan upaya masyarakat guna mengurangi kerentanan telah ada dan membuat masyarakat bisa bertahan di kawasan danau paparan banjir.