Latar Belakang. Katarak senilis merupakan jenis katarak yang terjadi pada usia lebih dari 50 tahun. Katarak termasuk penyakit multifaktorial, sekitar 90% kejadian katarak berkaitan dengan usia. Faktor lainnya yang juga terlibat seperti paparan radiasi, trauma, obat-obatan atau adanya kelainan sistemik seperti diabetes melitus.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara diabetes melitus dengan kejadian katarak senilis di Klinik Mata SMEC Samarinda.
Metode. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan kasus-kontrol (case control) dengan matching. Data penelitian diambil dari instalasi rekam medik di Klinik Mata SMEC Samarinda dengan metode purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah pasien yang mengalami gangguan atau penyakit mata, baik pasien katarak sebagai kelompok kasus maupun pasien non-katarak sebagai kelompok kontrol yang berobat di Klinik Mata SMEC Samarinda periode tahun 2021 dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Data penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Chi-Square.
Hasil. Total sampel yang digunakan berjumlah 334 yang terdiri dari 167 sampel kasus dan 167 sampel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara diabetes mellitus dengan kejadian katarak senilis (p=0,000) dengan Odds Ratio (OR) 3,150.
Kesimpulan. Diabetes melitus berhubungan dengan kejadian katarak senilis di Klinik Mata SMEC Samarinda dimana penderita diabetes melitus berisiko tiga kali lebih besar untuk menderita katarak senilis dibanding penderita non-diabetes melitus.