Interaksi obat merupakan interaksi yang terjadi antar obat dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi obat terjadi pada saat efek suatu obat berubah akibat adanya suatu interaksi dengan obat lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pada pasien penderita diabetes mellitus yang sedang menjalani rawat inap meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, diagnosa dan mengetahui gambaran pengobatan serta interaksi obat yang terjadi pada pasien penderita diabetes mellitus di RSUD AW Sjahranie Kota Samarinda. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian oservasional dengan pengambilan data secara kuantitatif dan teknik pengambilan data purposive sampling alur waktu retrospektif. Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu pengambilan data karakteristik pasien penderita diabetes mellitus meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, diagnosa pasien. Selanjutnya, data potensi interaksi obat dianalisis menggunakan Medscape Drug Interaction Checker, drug.com dan literatur pendukung yang lain. Pengumpulan data karakteristik pasien didapatkan persentase tertinggi yaitu pasien dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 63,63%, usia 55-65 tahun sebanyak 65,90%, pekerjaan swasta sebanyak 61,36%, dan diagnosa DM Tipe II sebanyak 86,36%. Hasil interaksi obat yang didapatkan 5 interaksi obat terbanyak diantaranya adalah 2 (4,55%) kasus interaksi minor yaitu interaksi yang terjadi pada insulin dan KSR, sebanyak 3 kasus (6,82%) interaksi moderat antara insulin dengan furosemide, sebanyak 4 kasus (9,09%) interaksi moderat antara insulin dengan telmisartan dan sebanyak 3 kasus (6,82%) interaksi insulin dengan sukralfat (9,09%%) serta 3 kasus (6,82%) interaksi mayor antara insulin dengan ciprofloxacin.