Di Indonesia sebanyak 36% wanita dan 16% pria masalah rambut rontok. Rambut rontok adalah kelainan dimana rambut terlepas lebih dari 100 helai per hari yang terjadi secara terus-menerus. Saat ini, konsep back to nature mulai diminati oleh masyarakat. Beberapa tumbuhan dapat digunakan untuk mengatasi rambut rontok dan masalah rambut lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah rendemen yang didapatkan dari hasil ekstraksi dan fraksinasi daun cempedak (Artocarpus integer (Thunb.) Merr.) dan jumlah rendemen yang didapatkan dari hasil ekstraksi lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm.f.), mengetahui formula, evaluasi dan stabilitas fisik dari sediaan hair tonic dan mengetahui apakah sediaan hair tonic dari kombinasi ekstrak etil asetat daun cempedak (Artocarpus integer (Thunb.) Merr.) dan ekstrak metanol lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm.f.) memiliki aktivitas antioksidan. Evaluasi dan stabilitas fisik sediaan hair tonic terdiri dari uji organoleptis, homogenitas, pH dan viskositas. Pengujian antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh rendemen ekstrak etil asetat daun cempedak sebesar 39,06% dan rendemen ekstrak metanol lidah buaya sebesar 19,40%. Formula hair tonic dari kombinasi ekstrak etil asetat daun cempedak dan ekstrak metanol lidah buaya mengandung tambahan yaitu etanol 96%, mentol, propilen glikol, metil paraben dan aquades, hasil evaluasi dan uji stabilitas fisik meliputi organoleptik, homogenitas, pH, dan viskositas sediaan yang baik adalah formula 3. Pada pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH diperoleh hasil IC 50 dari sediaan hair tonic yaitu 6,65 ppm, vitamin C dengan IC 50 yaitu 7,66 ppm dan kuersetin dengan IC 50 yaitu 2,43 ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah diperoleh formula sediaan hair tonic dari kombinasi ekstrak etil asetat daun cempedak yang stabil dan aktif antioksidan.