Standardisasi merupakan proses penjaminan mutu pada produk akhir sehingga dapat memenuhi parameter standar umum. Tanaman suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) memiliki bermacam efek farmakologis dengan mengandung senyawa seperti tanin, flavonoid, alkaloid, fenol, dan terpenoid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil standardisasi parameter spesifik herba suruhan dari Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Barat berupa serbuk simplisia dilanjutkan metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96%. Berdasarkan hasil penelitian meliputi organoleptik simplisia herba suruhan dari tiga daerah memiliki bentuk serbuk, rasa yang pahit, dan berbau khas dengan warna yang berbeda-beda pada setiap sampel daerah. Berdasarkan uji fluoresensi, herba suruhan memiliki ciri khas perubahan warna pada tiap pemberian reagen. Mikroskopik simplisia memiliki stomata anomositik, berkas pengangkut, serabut sklerenkim, kalsium oksalat dan rambut penutup. Kadar senyawa terlarut dalam pelarut air diperoleh 1,62% ± 0,0060 - 2,3% ± 0,0038 dan kadar senyawa terlarut dalam pelarut etanol 3,52% ± 0,0273 - 5,15% ± 0,0087. Kandungan metabolit sekunder terdapat alkaloid, flavonoid, fenol dan terpenoid. Pola kromatogram terbaik yaitu n-heksan:etil asetat 2:2 dan kloroform:metanol 20:1. Analisis FT-IR memiliki kemiripan gugus fungsi. Kadar polifenol total diperoleh 3,9540 µg/mg; 3,9029 µg/mg; 3,9248 µg/mg.